Jumat, 25 Oktober 2013

SISI PSIKOLOGIS ANAK YANG MENDERITA TUNA RUNGU
Setiap orangtua pasti mendambakan memiliki anak yang sehat, baik sehat secara fisik maupun mental. Setiap orangtua mengharapkan anak-anak mereka tumbuh dewasa tanpa menghadapi masalah berarti. Mereka berharap anak-anaknya tumbuh normal, dan kelak berhasil dalam pendidikan dan kehidupan, serta dapat menjadi kebanggaan keluarga (Hammer dan Turner, 1996). Namun kenyataannya beberapa orangtua justru diharuskan untuk menerima kehadiran anak yang berbeda atau “spesial”. Keadaan ini tentu saja menuntut sikap penerimaan diri mereka sebagai orangtua anak yang memiliki kebutuhan khusus. Namun, bagaimanapun keadaannya, seorang anak adalah karunia Tuhan. Dan oleh karena itu, setiap orangtua harus bersyukur akan anugerah yang telah diberikan Tuhan tersebut.
Anak Berkebutuhan Khusus atau yang biasa disingkat dengan ABK merupakan anak-anak yang keadaan atau kondisinya lebih “spesial” dari anak-anak pada umumnya. Anak yang digolongkan memiliki kebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki kondisi fisik ataupun mental yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lebih mendalam mengenai anak yang menderita tunarungu.
Anak yang menderita tunarungu umumnya sudah dapat diidentifikasi sejak usia dini. Tunarungu merupakan ketidakmampuan mendengar stimulus wicara atau bunyi-bunyian, baik dalam derajad intesitas maupun frekuensi. Tunarungu dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu prelingual deafness, yakni ketulian yang diderita sejak lahir, dan postlingual deafness atau ketulian yang dialami setelah seseorang menguasai bahasa. Secara umum, saat bayi berusia 5 bulan, mereka sudah mampu untuk mendeteksi adanya stimulus suara. Hal itu dapat terlihat dengan kemampuannya yang akan menggerakkan kepala ke arah sumber suara. Seiring dengan berjalannya waktu, pada umumnya, saat menginjak usia 15 sampai 18 bulan, seorang bayi normal juga telah belajar untuk menggunakan kata-kata pertama mereka. Namun hal ini berbeda dengan anak yang mengalami tunarungu. Sebagian besar dari mereka mengalami perkembangan bicara yang cenderung terlambat dari anak-anak normal pada umumnya.
Secara umum, ketulian dapat digolongkan menjadi 4 jenis berdasarkan letak kerusakan organ. Diantaranya adalah conductive deafness yaitu kerusakan yang terdapat pada saluran luar telinga. Jenis ketulian ini masih dapat ditangani secara medis dengan menggunakan alat bantu dengar. Sensorineural deafness yaitu kerusakan pada saluran dalam telinga atau syaraf pendengaran. Jenis ketulian ini tidak dapat ditangani secara medis. Mixed hearing loss merupakan jenis ketulian yang terjadi pada saluran dalam dan syaraf telinga serta telinga bagian luar. Dan yang terakhir merupakan central hearing loss yaitu ketulian yang disebabkan karena adanya gangguan pada cerebral cortex yang bersifat neurologis.
Anak yang telah didiagnosis menderita tunarungu umumnya juga akan mengalami gangguan dalam masa perkembangannya. Mereka akan dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka memang berbeda secara fisik dan hal itu sedikit banyak juga akan membuat guncangan secara emosional. Apalagi ketika mereka telah memasuki usia sekolah. Usia sekolah merupakan masa dimana anak yang menderita tunarungu sangat rentan mengalami gangguan secara psikis. Di usia sekolah, anak-anak umumnya sedang aktif-aktifnya dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya (peer group) nya. Pada masa-masa ini bukan suatu hal yang tidak mungkin bila anak-anak yang menderita tunarungu akan diejek, ditertawakan, atau bahkan di bully karena kondisi fisik mereka yang berbeda dari anak-anak normal lainnya. Apabila hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, lambat laun juga akan membuat mereka tertekan. Keadaan tertekan inilah yang nantinya akan membuat mereka frustasi sehingga mereka dapat menarik diri dari lingkungan.
Oleh sebab itu, disinilah peran orangtua sangat dibutuhkan dalam membantu perkembangan mereka. Dalam hal ini, yang paling penting adalah orangtua harus menerima sepenuhnya keadaan anak mereka dengan lapang dada dan memberikan pola asuh yang sesuai dengan keadaan si anak. Bukan berarti orangtua harus memanjakan mereka. Namun, tanamkanlah keyanikan pada diri anak agar mereka tidak merasa minder dengan keadaan fisik mereka. Berikanlah mereka motivasi bahwa mereka mampu melakukan berbagai hal, sama seperti anak-anak pada umumnya. Dengan keyakinan dan motivasi yang diberikan oleh orangtua sejak dini, maka setidaknya anak-anak telah mempunyai keyakinan dasar bahwa mereka dapat diterima di lingkungan keluarga. Sehingga selanjutnya mereka juga mampu percaya diri dan yakin bahwa mereka dapat diterima di lingkungan masyarakat.
Selain itu, orangtua juga harus aktif dalam mengajarkan keterampilan komunikasi pada anak. Anak yang menderita tunarungu tidaklah bodoh. Mereka juga tidak terbelakang. Mereka hanya mengalami gangguan dalam perkembangan bahasa. Oleh sebab itu, orangtua juga diharapkan memiliki semangat dan daya juang yang tinggi untuk mengajarkan berbagai macam hal pada anak. Terkadang, banyak orangtua mengeluh dan putus asa karena mengalami hambatan komunikasi dengan anak sehingga tidak sedikit orangtua yang lebih memilih diam atau hanya melakukan komunikasi pasif menggunakan gerak tubuh sebagai isyarat. Namun, sesungguhnya hal ini tidaklah bijak. Apabila anak tidak dilatih secara maksimal, maka selamanya mereka juga tidak akan pernah mengerti. Oleh karena itu, lakukankanlah latihan komunikasi secara aktif terutama selama anak berada di rumah. Banyak hal dapat dilakukan untuk melatih komunikasi pada anak tunarungu. Selain menggunakan alat bantu dengar, penggunaaan bahasa isyarat dan membaca ujaran juga mampu melatih agar mereka lebih peka terhadap kata dan bahasa.


Created by:
DEWA AYU INTEN PURNAMASARI

115120300111041
TAMAN KANAK-KANAK DAN KETERAMPILAN MOTORIK ANAK
   Dewasa ini, sebagian besar orangtua yang memiliki anak berusia 4 sampai dengan 5 tahun telah mendaftarkan anak-anak mereka untuk memempuh pendidikan di tingkat taman kanak-kanak. Ya. Taman kanak-kanak atau yang biasa disingkat dengan sebutan TK merupakan sarana pendidikan anak usia pra-sekolah. Umumnya di masa ini, anak-anak diajarkan untuk dapat mengenal lingkungannya, baik itu bersosialisasi maupun menjalin interaksi dengan guru ataupun dengan teman sebayanya. Di taman kanak-kanak, anak juga diajarkan untuk mengasah dan melatih kemampuan dalam dirinya.
Salah satu hal yang menonjol jika mendengar istilah taman kanak-kanak pasti adalah proses pembelajarannya. Ya. Di tingkat taman kanak-kanak, anak-anak diajarkan melalui proses pembelajaran yang berbeda dari tingkat pendidikan lainnya. Mereka lebih banyak bermain dan mengeksplorasi diri dibanding duduk tenang dan mengerjakan tugas. Maka tidak heran jika di taman kanak-kanak, kita bisa dengan mudah menjumpai berbagai macam jenis mainan, baik di dalam maupun di luar kelas. Diantaranya seperti perosotan, ayunan, jungkat-jungkit, “sarang laba-laba”, bola-bola, kertas gambar, kertas lipat, lem, pensil warna, krayon, dan masih banyak lagi guna menunjang proses pembelajaran mereka.
Selain itu, ciri khas lain dari anak-anak TK umumnya adalah mereka lebih dominan bermain daripada mengerjakan tugas. Mereka juga lebih dominan bercanda tawa sambil bersenda gurau dibanding tenang dan serius. Dan yang paling terlihat adalah mereka lebih senang melakukan kegiatan yang memerlukan gerak dibanding harus duduk diam. Mengapa???
Taman kanak-kanak tanpa bermain bisa diibaratkan bagai sayur tanpa garam. Karena pada masa ini, anak-anak memang sedang aktif-aktifnya dalam melatih dan mengasah keterampilan motorik mereka, baik keterampilan motorik kasar maupun keterampilan motorik halus. Secara singkat, motorik kasar (gross motoric skill) adalah gerakan yang melibatkan bagian badan yang luas. Contohnya adalah berjalan, berlari, melompat, dan berenang. Sedangkan motorik halus (fine motoric skill) adalah gerakan yang melibatkan koordinasi mata dan tangan. Seperti memegang, meremas, menggunting, memungut, dan meraih. Itulah sebabnya mengapa taman kanak-kanak memiliki berbagai macam mainan. Karena sebenarnya fungsi taman kanak-kanak yang benar adalah sebagai wadah atau sarana dalam mengasah keterampilan motorik anak.
Saat TK (usia 4 sampai dengan 5 tahun), anak-anak juga sedang memasuki masa-masa ideal untuk melatih motoriknya. Mereka umumnya sangat gemar dengan kegiatan-kegiatan yang dapat mengeksplorasi gerakan fisik. Karena pada masa ini, mereka juga sedang memasuki perkembangan yang besar pada otot tangan dan otot kaki. Itulah sebabnya, mengapa mereka sangat gemar bermain, berlari, dan melompat seperti tidak mengenal lelah.
Nah, jika anak telah memasuki masa-masa ini, peran orangtua dan guru juga tidak terlepas dalam keberhasilan anak melewati masa perkembangan motorik meraka. Setidaknya ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi perkembangan motorik anak. Diantaranya, adalah kesiapan. Kesiapan ini sangatlah penting. Karena latihan motorik tidak akan bermanfaat apabila saraf dan otot si anak belum siap untuk melakukannya. Kedua adalah motivasi. Motivasi tidak hanya berasal dari luar saja, namun juga motivasi dalam diri anak. Orangtua sebagai orang yang paling dekat dengan anak juga harus mampu menumbuhkan kepercayaan dalam dirinya. Karena latihan motorik ini juga akan menjadi batu loncatan anak agar mampu diterima di lingkungannya. Dan yang terakhir adalah bimbingan dan model yang baik. Bimbingan tentu tidak terlepas dari peranan orangtua di rumah. Karena masa kanak-kanak adalah masa meniru. Maka pola asuh serta lingkungan yang positif merupakan dua aspek penting yang menjadi indikator keberhasilan dalam perkembangan motorik anak. Tidak hanya itu, guru juga memiliki andil yang besar dalam hal ini. Pemberian reward dalam proses pembelajaran di taman kanak-kanak juga dapat membantu merangsang agar anak semakin aktif dalam mengasah keterampilan motoriknya.

Created by:
DEWA AYU INTEN PURNAMASARI

115120300111041

Kamis, 24 Oktober 2013


Emosi, Ekspresi Emosi, dan Tempramen. Apa Bedanya ya?
Emosi. Apa itu emosi? Apakah menangis dan tertawa adalah salah satu bentuk emosi? Jawabannya adalah tidak. Menangis dan tertawa bukanlah emosi, tetapi adalah ekspresi dari emosi. Lalu, apa itu emosi? Emosi adalah sesuatu yang kita rasakan. Emosi hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersangkutan. Emosi itu sifatnya manusiawi, jadi kita tidak bisa melarang atau menahan seseorang untuk tidak emosi, tetapi kita hanya bisa menahan ekspresi dari emosinya tersebut. Contohnya, Ani baru membeli jam yang sangat ia inginkan dan ia membeli jam tersebut dengan uang hasil tabungannya sendiri sehingga ia sangat senang ketika akhirnya ia bisa memiliki jam tersebut, tetapi ternyata ketika di sekolah ada salah satu temannya yang sengaja menjatuhkan jam Ani tersebut. Ani pun sangat marah kepada temannya itu karena jam nya dirusak. Dalam hal ini kita tidak bisa melarang atau menahan Ani untuk marah karena marah itu datang secara reflek dan tak bisa ditahan, apalagi jam kesayangan yang ia beli dengan hasil tabungannya sendiri dirusak begitu saja oleh temannya, otomatis hal tersebut membuat ani marah. Tetapi kita bisa menahan ekspresi dari kemarahan itu. Misal karena marah Ani ingin memukul temannya tersebut, nah kita bisa menahan atau menghindari hal tersebut terjadi. Misalnya dengan menenangkan Ani atau dengan menahan tangan Ani jika memang ia udah berkehendak untuk memukul temannya tersebut. Jadi, yang kita hindari adalah ekspresi dari kemarahannya, bukan marahnya. Karena marah adalah manusiawi. Atau contoh lain, misal ada seseorang yang sedih karena nilai ujiannya jelek, kita tidak bisa mengatakan “jangan sedih” karena pasti seseorang yang kecewa dengan hasil kerjanya pasti akan merasa sedih, dan biasanya orang yang sedang sedih pasti menangis, tapi kita bisa mengatakan “jangan menangis”, karena menangis adalah ekspresi dari emosi sedih tersebut dan masih bisa dicegah (agar ia tidak menangis).
Nah, jadi emosi itu adalah sesuatu yang kita rasakan, sedangkan ekspresi adalah sesuatu yang nampak. Seseorang yang bahagia (emosi) biasanya akan tersenyum, tertawa (ekspresi), seseorang yang marah (emosi) biasanya akan memukul-mukul (ekspresi) , dan sebagainya. Kemudian, apakah emosi dan tempramen itu sama? Tidak. kalau emosi cenderung bersifat sesaat, sementara tempramen cenderung bersifat menetap.
Tipe-tipe tempramen anak ada tiga, yaitu :
·           Easy (mudah) à mudah beradaptasi, bila diajarkan sesuatu mudah mengikuti, emosi cenderung stabil.
·           Difficult (susah) à biasanya anak cenderung rewel, jika dikenalkan dengan orang lain atau orang baru ia menangis, emosi cenderung labil.
·           Slow to warm-up à emosinya cenderung datar.

Sedangkan pada tahap perkembangan diri, sejak anak berusia 1,5 tahun biasanya ia sudah mengenali atau paham mengenai citra dirinya (self-awareness). Pada anak usia dini, mereka sudah bisa mendeskripsikan dirinya sendiri, tetapi cenderung lebih ke arah fisik (misal: rambutku lurus, kulitku putih, hidungku mancung, dan sebagainya) dan aktivitas fisik ( misal: aku suka main boneka, aku suka menyanyi, dan lain-lain). Sedangkan pada anak usia pertengahan-akhir, dalam mendeskripsikan, mereka sudah mulai bisa mengevaluasi dan membandingkan dirinya dengan orang lain (misal: aku lebih pintar dari dia, aku bisa berlari dengan cepat, dan lain-lain).

Devi Riana Eka A.
115120301111031

Harus hati – hati ya … PERKEMBANGAN PRENATAL ITU PENTING


Kalian tahu gak kenapa Ibu hamil itu harus benar – benar dijaga ? pasti tau kan, supaya janin yang sedang dikandung bisa terawatt dengan baik hingga proses melahirkan. Janin yang terawatt dengan baik bisa memberikan kebahagiaan lahir dan bathin bagi keluarga yang sedang menantikan kehadiran bayi.  Khususnya pasangan muda yang istrinya sedang mengandung anak pertama. Tentunya sang suami dan keluarga benar – benar mengidamkan supaya bayi segera lahir. Tentu saja tidak semudah itu, perawatan Ibu dan janin dalam kandungan harus benar – benar dipastikan sehat. Hingga prinsip “Ibu sehat bayi selamat” bisa menjadi kenyataan.
Banyak hal yang harus diperhatikan dan diketahui bagi setiap pasangan yang sedang menghadapi kehamilan. Karena kesalahan dalam perawatan kehamilan ibu bisa memberikan resiko yang serius bagi Ibu dan juga Bayi. Dalam hal ini ada beberapa periode yang benar – benar harus diwaspadai oleh setiap Ibu dan keluarganya dalam perawatan kehamilan. Berikut beberapa periodenya :

Periode Germinal : Periode awal atau germinal adalah periode perkembangan prenatal atau prakelahiran yang berlangsung pada dua minggu pertama setelah membuahan. Ini meliputi penciptaan zigot, dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding kandungan. Dalam hal ini ada
kemungkinan ovum yang dibuahi kelaparan sebelum tertanam di dinding rahim selama melalui tuba fallopi atau juga  dinding rahim tidak siap menerima  sehingga bayi bisa berkembang di luar rahim.

Periode Embrionis: Periode embrionis adalah periode perkembangan masa prenatal atau prakelahiran yang terjadi dari dua hingga delapan minggu setelah pembuahan. Selama periode embrionis, angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi sel terbentuk, dan organ-organ mulai tampak. Pada periode ini  resiko berbahaya yang dapat terjadi antara lain Abortus spontan yang dikarenakan kondisi ibu yang kurang baik (gizi, emosional) sehingga embrio tercabut dari dinding rahim sehingga mengakibatkan perkembangan yang tidak teratur dan akan mempengaruhi pada siklus posisi bayi dalam kandungan.

Periode fetal: Periode fetal adalah periode perkembangan masa prenatal atau prakelahiran yang mulai dua bulan setelah pembuahan dan pada umumnya berlangsung selama tujuh bulan. Periode ke tiga ini memungkinkan terjadinya antara lain kelahiran prematur dan komplikasinya, kelahiran post matur dan komplikasinya, posisi janin yang tidak tepat, perkembangan yang tidak tepat.

Berikut hal – hal yang memerlukan kehati – hatian supaya Ibu dan Bayi bisa terjaga kesehatan dan keselamatannya, terima kasih sudah membaca :D sampai jumpa lain waktu, InsyaAllah o:)

By :
Emita Susan Kaaba
115120300111013

Apa Pengaruhnya ? SEHINGGA PERKEMBANGAN FISIK ITU BEDA - BEDA ?


 “Kenapa ada anak yang dibilang pendek dan ada yang dibilang tinggi ?” nah ini dia yang akan kita bahas. Apa sih yang mempengaruhi anak anak bisa berbeda – beda ukuran tubuhnya ? yukmari kita kaji satu satu pengaruhnya. Khusus yang calon ibu alias remaja yang nanti jadi wanita ciee wanita hehehe wajib tau ni biar nanti kalo ditanya orang – orang bisa ngejawab :D
Ini dia 10 pengaruh perbedaan ukuran tubuh :

1       Pengaruh Keluarga
 pengaruh keluarga ini dikarenakan faktor hereditas atau keturunan. Nah karena gen yang mendarah daging adalah orang – orang yang pada dasarnya memanglah keturunannya titinggi-tinggi lahirlah bayi-bayi yang sudah diberikan kuasa Tuhan untuk bertubuh tinggi. Begitu halnya dengan yang keluarganya pendek, dan seterusnya untuk kasus bagi yang keluarganya besar, kecil dan lain sebagainya. Istilah kerennya “yaudah emang dari sononya” hehehe

2     Gizi
pengaruh gizi diperoleh dari bagaimana kita memilih dan mengonsumsi makanan untuk tubuh kita. Bersyukurlah orang – orang yang bisa mencukupi dirinya dengan gizi yang baik. Karena tidak semua diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk bisa menikmati gizi yang cukup. Karena biasanya gizi yang baik juga memerlukan ketebalan dompet yang berbeda – beda. Tapi jangan khawatir, karena gizi yang baik ada juga yang tidak harus menghabiskan banyak rupih. Asal saja kita tidak memilah-milih sayuran atau makanan, kita bisa memperoleh gizi yang baik untuk pertumbuhan yang baik pula.

3     Gangguan emosional
gangguan emosianal  bisa mempengaruhi ukuran badan ? nah ini dia penjelasannya. Orang yang mempunyai gangguan emosianal terbentuk stroid adrenal berlebihan sehingga pertumbuhan terhambat . orang seperti ini berbeda dengan yang lainnya yang pertumbuhannya tidak terganggu.

    Jenis Kelamin
untuk bagian yang satu ini mungkin akan banyak yang kurang setuju apalagi yang berpegang teguh pada prinsip emansipasi wanita. Hehehe, begini lho yaa teman – teman kita juga harus memandang dari sisi biologis yang menyatakan bahwa bangun tulang laki-laki dan perempuan cenderung berbeda . jadi ya sudah sewajarnya apabila laki – laki mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar karena kodrat mereka memanglah untuk melindungi kaum hawa yaitu kaum cantik di muka bumi ini :D jadi jangan tersinggung apabila banyak laki – laki yang memang ukuran tubuhnya lebih besar. Kita harus bangga dengan itu hehehe

5     Suku Bangsa
pengaruh suku bangsa pastinya sudah tidak asing lagi ya buat kita. Jelas saja bagian Negara Eropa dan Amerika adalah bagian Negara yang apabila dibandingkan dengan Asia atau Australia akan terlihat perbedaannya. Itu disebabkan perbedaan gaya hidup juga. Yasudahlah kita harus bangga dengan suku bangsa punya kita sendiri. Oke ? ;)

    Status Ekonomi Sosial
pengaruh yang satu ini adalah pengaruh yang jelas – jelas terlihat. Ukuran tubuh bagi mereka yang berstatus ekonomi menengah kebawah berbeda dengan yang lainnya, pun ada yang sama itu karena faktor – faktor yang lainnya yang bisa membuat mereka bertahan hidup. Mereka tidak bisa mengonsumsi apa yang bisa dikonsumsi orang lain, dan tingkat emosional yang berbeda juga tentunya berpengaruh.

7      Kesehatan
selanjutnya untuk kesehatan. Faktor kesehatan mempunya andil yang cukup besar untuk ukuran tubuh. Apabila kita mempunya badan yang sehat tentu saja kita bisa merawat dan mengkondisikannya dengan baik. Lain halnya dengan mereka yang sejak kecil sudah sakit-sakitan. Tentu saja untuk kebutuhan perkembangan tidak terpenuhi secara keseluruhan.

8      Fungsi Endokrin
Fungsi Endokrin atau fungsi kemampuan produksi hormon berbeda – beda pada setiap orang. Hal ini juga diikut sertakan oleh pengaruh makanan yang dikonsumsi. Karena untuk saat ini, sudah banyak makanan yang mengakibatkan produksi hormone bisa terhambat dan berpengaruh pada perkembangan sehingga tentunya akan berdampak pada ukuran tubuh.

9     Pengaruh prenatal
pengaruh prenatal bisa dibilang adalah pengaruh yang menentukan perkembangan awal. Karena bagaimana pengkondisian pada prenatal akan terbawa ketika kelahiran nanti. Apabila ada kesalahan dalam proses prenatal, berarti juga akan membawa dampak yang kurang baik dan begitupun sebaliknya.

   Bangun Tubuh
pengaruh yang terakhir adalah bangun tubuh yaitu tergantung dengan bagaimana bangun tubuh masing- masing manusia. Hal ini adalah kuasa tuhan untuk memberikan bagaimana bangun tubuh untuk masing –masing dari kita. Tapi juga tidak lepas dari usaha kita untuk membentuk bangun tubuh yang bagus dengan cara berolahraga atau yang lainnya.


Nah itu dia yang bisa saya shariongkan untuk saat ini, semoga bermanfaat.: D See you in my next topic guys ! ;)

By :
Emita Susan Kaaba
115120300111013

Rabu, 23 Oktober 2013

Hari-hari awal kelahiran


Dalam hari-hari awal kelahiran ada dua periode yaitu periode partunate dan periode neonate. Apa itu periode partunate dan neonate?
Periode partunate adalah periode yang biasanya berlangsung 15-30 menit setelah kelahiran. Saat ini terjadi putusnya tali pusat sehingga bayi menjadi individu yang berbeda, terpisah, dan mandiri. Dalam periode ini, bayi berusaha sekeras mungkin untuk beradaptasi karena tali pusatnya sudah putus maka bayi tersebut harus bisa mengambil oksigen sendiri, oleh karena itu mengapa bayi menangis ketika dilahirkan karena pada saat itu si bayi berusaha menggerakkan otot-otot dan paru-parunya untuk mendapatkan oksigen atau bernapas. Singkatnya periode partunate adalah periode sejak bayi  keluar dari rahim sampai tali pusar dipotong & diikat.
Periode neonate adalah periode dimana;
·           Penyesuaian akan berakhir ketika tali pusat putus (kriteria medis)
·           kembalinya lagi berat badan yang hilang dan terjadi perkembangan kembali (kriteria psikologis)
·           penyesuaian hidup diluar rahim berjalan dengan baik.
·           sampai akhir minggu kedua dari kehidupan
Sedangkan perkembangan organ indera pada bayi yang baru lahir diantaranya adalah sebagai berikut :
·           Penciuman à bayi sudah dapat/mampu mengidentifikasi bau yang tajam. Karena bau diluar rahim lebih tajam daripada bau ketika si bayi ada didalam rahim.
·           Kepekaan organik à bayi mampu merasakan haus dan lapar.
Berbeda ketika bayi masih berada dalam rahim, semua yang bayi butuhkan seperti oksigen, makanan, dan minuman didapat melalui tali pusat, sehingga bayi tidak perlu susah payah untuk mendapatkan apa yang ia butuhkan. Tetapi ketika bayi sudah dilahirkan ia harus bisa mandiri (karena tali pusat sudah putus), maka ketika ia merasa haus atau lapar ia akan menangis.
·           Peraba/kepekaan kulit à bayi lebih peka terhadap dingin daripada panas. Kepekaan terhadap rasa sakit berkembang lambat.
Ketika baru lahir kepekaan bayi terhadap rasa sakit masih berkembang lambat, oleh karena itu jika pada masa ini bayi disunat, maka bayi hanya akan merasakan sakit sedikit saja.
·           Pengecap à sel pengecap sudah berkembang. Mampu mengidentifikasikan rangsang pengecapan yang menyenangan atau tidak menyenangkan.
·         Penglihatan à buta warna, bidang pandang terbatas, mampu menanggapi perbedaan terang gelap
Pada hari-hari awal setelah kelahiran, mata bayi belum bisa membedakan warna-warna. Oleh karena itu, meskipun bayi diberi mainan atau gantungan di box-nya dengan full color, bayi tetap tidak tahu bahwa benda itu berwarna-warni.
·         Pendengaran à suara berfrekuensi rendah, suara manusia, terus menerus lebih menenangkan. Mampu membedakan asal suara.

Devi Riana Eka A.
115120301111031