Kamis, 26 Desember 2013

Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

Anda memiliki anak, adik, keponakan, sepupu balita yang suka yang sering menangis meraung-raung? Atau mengamuk tidak terkendali? Kewalahan mengatasinya? Hal tersebut sering terjadi pada anak usia 2-4 tahun dan dinamakan tantrum. Biasanya semakin besar anak tantrum akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Tetapi apakah sebenarnya tantrum itu? Tantrum adalah ledakan emosi anak yang sering terjadi tanpa bisa dikendalikan. Misalnya seperti  berteriak-teriak, memukul, menendang, menggigit, menangis sambil berguling-guling, merusak barang dan lain-lain.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, tidak tahu cara menyampaikan maksud hati, anak merasa lapar, kelelahan, tidak terwujudnya keinginan,terlalu dimanjakan oleh orang tua dan masih banyak lagi. Apabila sejak dini tidak diatasi maka anak akan meneruskan perilaku tersebut hingga ia besar nanti.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Ingat, perbuatan anak sekeras apapun jangan dilawan dengan kekasan juga. Dibutuhkan banyak kesabaran untuk mengatasi anak yang sedang tantrum. Apabila anak tantrum, tenangkan ia. Peluk lah ia sehingga ia merasa nyaman. Jangan pernah membalas pukulan, cubitan bahkan gigitan yang mereka berikan.
Bicaralah baik-baik pada mereka, berikan pengertian bahwa yang mereka lakukan salah.  Apabila anak masih saja tantrum, berbicaralah dengan tegas, kadang kala anak akan berhenti apabila mendengar suara keras dari orang tua.
Jangan pernah memberikan hadiah apapun. Perilaku tantrum bukanlah sebuah prestasi yang mereka raih. Tidak seharusnya mereka mendapat reward untuk perilaku buruk. Apabila anak tetap mengamuk masukkan anak ke ruang khusus yang jauh dari benda berbahaya sebagai hukuman. Katakan mereka boleh keluar apabila tidak mengamuk lagi dan menyadari kesalahan mereka.

Ingat orang tua harus tegas, tetapi tidak keras pada anak. Jangan memanjakan mereka secara berlebihan agar anak tidak menjadi manja dan egois.

by Stephanie L. T. / 115120301111005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar