Anda memiliki anak, adik, keponakan, sepupu balita yang
suka yang sering menangis meraung-raung? Atau mengamuk tidak terkendali? Kewalahan mengatasinya? Hal tersebut
sering terjadi pada anak usia 2-4 tahun dan dinamakan tantrum. Biasanya semakin
besar anak tantrum akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Tetapi apakah sebenarnya tantrum itu? Tantrum adalah
ledakan emosi anak yang sering terjadi tanpa bisa dikendalikan. Misalnya seperti
berteriak-teriak, memukul, menendang,
menggigit, menangis sambil berguling-guling, merusak barang dan lain-lain.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, tidak tahu cara
menyampaikan maksud hati, anak merasa lapar, kelelahan, tidak terwujudnya keinginan,terlalu
dimanjakan oleh orang tua dan masih banyak lagi. Apabila sejak dini tidak
diatasi maka anak akan meneruskan perilaku tersebut hingga ia besar nanti.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Ingat, perbuatan anak
sekeras apapun jangan dilawan dengan kekasan juga. Dibutuhkan banyak kesabaran
untuk mengatasi anak yang sedang tantrum. Apabila anak tantrum, tenangkan ia. Peluk
lah ia sehingga ia merasa nyaman. Jangan pernah membalas pukulan, cubitan
bahkan gigitan yang mereka berikan.
Bicaralah baik-baik pada mereka, berikan pengertian bahwa
yang mereka lakukan salah. Apabila anak
masih saja tantrum, berbicaralah dengan tegas, kadang kala anak akan berhenti
apabila mendengar suara keras dari orang tua.
Jangan pernah memberikan hadiah apapun. Perilaku tantrum
bukanlah sebuah prestasi yang mereka raih. Tidak seharusnya mereka mendapat
reward untuk perilaku buruk. Apabila anak tetap mengamuk masukkan anak ke ruang
khusus yang jauh dari benda berbahaya sebagai hukuman. Katakan mereka boleh
keluar apabila tidak mengamuk lagi dan menyadari kesalahan mereka.
Ingat orang tua harus tegas, tetapi tidak keras pada anak. Jangan
memanjakan mereka secara berlebihan agar anak tidak menjadi manja dan egois.
by Stephanie L. T. / 115120301111005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar