Selasa, 10 Desember 2013

TOMY DAN TV


Tomy adalah seorang anak berumur 10 tahun,kegiatan sehari – harinya adalah sekolah,lalu pulang pada pukul 2 siang,bermain dengan teman – temannya sampai magrib dan melihat TV dari magrib sampai tidur,tomy biasanya tidur pukul 10 malam dan bangun pukul 8 pagi karena sekolahnya masuk jam setengah10, sebelum brangkat adalah waktu yang dipilih tomy mengerjakan PR. Di waktu – waktu yang lain dia terkesan malas – malasan dan tidak mau berkonsentrasi pada pelajaran.
Yang berbeda dari tomy dengan anak – anak sepantarannya adalah tomy suka sekali melihat sinetron dan FTV. Sinetron kesukaan tomy adalah Tukang Bubur Naik Haji (TBNH) dan si cemong,maka dari itu dia tidur hingga larut malam karena melihat sinetron ini sampai selesai. Tomy juga menyukai kartun anak – anak seperti upin ipin,mister bean,bima sakti dan masha and the bear tetapi ketika di tanya apa yang paling disukai adalah sinetron dan FTV. Ketika di tanya apa yang membuatnya suka,dia hanya menjawab karena ceritanya bagus. 

Tomy tidak suka membaca,apa lagi membaca buku pelajaran yang terdapat beberapa cerita di dalamnya. Beberapa kali di coba diberikan komik anak – anak,buku cerita dan majalah anak dia tidak berminat membaca.
Data umum
Jenis : sinetron
Judul : tukang bubur naik haji

Jenis : serial
Judul : upin ipin
Penyampaian content
sinetron,senin 30 desember 2013

Serial 30 menit tanggal 30 desember 2013
Content
Berisi tentang kehidupan masyarakat dalam satu kampung. Permasalahan biasanya bersifat permasalahan sehari – hari seperti iri pada tetangga dan hubungan kurang baik antar anggota keluarga. Aroma religius islam sangat kental dalam film ini,ditunjukan dengan aktifitas warga yang sering sholat berjamaah,mengelola TPA,pengajian ibu- ibu dan kelompok remaja masjid. Biasanya tokoh “badboy” juga diceramahi atau diajarkan sesuatu yang baik oleh “goodboy” dengan landasan suratdalam alquran dan hadist.
Pada episode ini cerita lebih mengarah pada duka yang dirasakan oleh keluarga Haji Sulam,karena Haji Sulam meninggal di mekah.
Upin ipin adalah sebuah fil kartun buatan malaysia yang bercerita tentang kehidupan 2 orang anak kembar bernama upin dan ipin,mereka hidup bersama neneknya ‘opa’ dan kakaknya ‘kak ros’. Dalam kesehariannya upin ipin beraktifitas sebagai anak TK ‘tadika mesra’ dan berinteraksi dengan teman – temannya seperti jarjit,mail,mei mei,dan ihsan.pada episode kali ini Bercerita tentang upin ipin dliburkan oleh sekolah karena keadaan desa sedang ‘jerebu’ / berderbu karena musim kemarau yang berkepangjangan,mereka berharap liburan akan sangat menyenangkan namun ternyta karena debu terlalu tebal mereka tidak dapat keluar rumah,justru mereka harus membantu kak ros bersih – bersih. Dan akhirnya mereka sadar lebih enak sekolah daripada dirumah.
Tujuan / materi yang ingin disampaikan/pelajaran yang bisa diambil
·        Mengikhlaskan segala sesuatu yang diambil kembali oleh allah SWT
·        Pentingnya peran keluarga untuk menguatkan satu sama lain
·        Berbuat baiklah kepada sesama karena saat Haji Sulam meninggal berbagai pihak dari berbagai kalangan datang karena haji sulam baik
·         Materi yang ingin disampaikan adalah bagi seorang anak sekolah harusnya menjadi rutinitas yang menyenangkan dan ditunggu.
·         Liburan tidak semua menyenangkan,saat liburan kita juga harus ikhlas membantu keluarga dirumah
·         Pekerjaan rumaha akan lebih cepat selesai bila saling tolong menolong
Sasaran pembaca/penonton
·      Sinetron ini seharusnya ditujukan kepada remaja dan dewasa karena terdapat beberapa peristiwa yang memperlihatkan penggunaan kata yang agak kasar dan beberapa sifat buruk yang seharusnya tidak ditiru anak,seperti suka menggunjing tetangga,iri keberhasilan orang lain dan berburuk sangka.

·         Sinetron ini ditujukan bagi anak – anak TK dan SD namun bagi oraang dewasa juga dapat menikmati karena ceritanya lucu dan menghibur. Bagi anak – anak serial ini tak hanya menghibur tapi juga memberikan pelajaran – pelajaran untuk kehidupan sehari – hari.
Pengemasan media (kelebihan & kelemahan)
Sepertinya sinetron ini dibuat untuk pasar semua umur,namun hasil yang ditayangkan masih tidak sesuai untuk anak – anak. Atau kalaupun anak – anak ikut melihat lebih baik di dampingi dengan orang tua untuk melurukan berbagai hal yang salah.
·      Pengemasan media sudah menarik dan tepat untuk anak – anak. Namun karena serial ini memiliki subtitle maka anak yang melihat harus sudah bisa membaca untuk memahami.
Teori yang relevan
Teori Modelling Albert Bandura
Teori belajar modeling merupakan teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Dimana modeling adalah proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain disekitar kita. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya. Hasil dari modeling atau peniruan tersebut cenderung menyerupai bahkan sama perilakunya dengan perilaku orang yang ditiru tersebut. Modeling ini
dapat menjadi bagian yang sangat penting dan powerfull pada proses pembelajaran.
Ciri – ciri teori Pemodelan Bandura :
Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan,
Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-lain,
Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model,
Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif,
roses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif.
Jenis – jenis Peniruan (Modeling):
1.             Peniruan Langsung
Pembelajaran langsung dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran social Albert Bandura. Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modeling, yaitu suatu fase dimana seseorang memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu ketrampilan itu dilakukan. Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian. Contoh: Meniru gaya penyanyi yang disukai.
2.            Peniruan Tak Langsung
Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak langsung. Contoh: Meniru watak yang dibaca dalam buku, memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya.
3.            Peniruan Gabungan
Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu peniruan langsung dan tidak langsung. Contoh: Pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarnai daripada buku yang dibacanya.
4.            Peniruan Sesaat / seketika.
Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja.  Contoh: Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh dipakai di sekolah.
.            Peniruan Berkelanjutan
Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun. Contoh: Pelajar meniru gaya bahasa gurunya.

Dalam kasus tomy ini perilaku modeling yang ditunjukan dapat dikategorikan sebagai modeling yang bersifat tidak langsung dan sesaat karena dia meniru watak dan cara beberapa tokoh ketika mengadapi suatu situasi. Yang paling kentara adalah ketika dia menangis,dia menirukan gaya tokoh menangis dalam sinetron. Namun hanya saat menangis itu saja sehingga dikatakan sesaat.
Perkembangan moral berdasarkan Kohlberg dibagi menjadi tiga bagian:
Level 1 (Tahap prekonvensional). Benar dan salah ditentukan dari reward atau punishment.
Stage 1.
 Pada tahap ini anak-anak menilai perilaku mereka baik atau buruk berdasarkan pada hasil akhir dari perilaku tersebut. Suatu perilaku bernilai baik menurut mereka jika mendapatkan reward dan perilaku itu buruk jika mendapatkan punishment.
Teori ini sangat mudah diajarkan penerapannya melalui serial upin ipin,karena masalah yang digunakan adalah masalah anak – anak sehari – hari dan anak – anak langsung dapat menilai hal ini bersifat baik atau buru.

Apa yang dilihat tomy beberapa kali saya lihat juga,menurut saya sinetron  TBNH dan FTV memiliki cerita yang menghibur namun tidak tepat untuk anak berusia 10 tahun. Ketika saya melihatnya ada beberapa pelajaran tentang hidup dan agama yang di sisipkan dalam sinetron TBNH namun dalam sinetron ini juga terdapat beberapa tokoh dengan sikap dan sifat yang seharusnya tidak dilihat anak setiap hari seperti sifat suka bergunjing atau iri,sedangkan cerita dalam FTV cukup menghibur namun sedikit membosankan untuk saya,bagi tomy yang paling menarik dalam FTV adalah ceritany tentang cinta – cinta mudah dimerti olehnya dan sinetron yang langsung selesai . sedangkan untuk upin ipin sudah sesuai dengan umurnya dan berisi hal - hal yang dapat memberikan contoh bagi anak termasuk tomy. seperti contoh ketika dalam salah satu episode menceritakan tentang upin - ipin yang di khitan dan tidak kesakitan. tomy menjadi tidak takut sunat lagi.
 
Tomy tidak seharusnya terbiasa melihat sinetron TBNH atau FTV karena belum sesuai dengan umurnya,kontrol orang tua yang lebih tegas seharusnya diberikan ketika anak beranjak mulai menyukai tayangan ini. Untuk sinetrom si cemong memang berlatar cerita tentang kehidupan anak SD namun terdapat banyak adegan yang tidak sesuai dengan kenyataannya seperti terpental hingga tembus plafon. Sebelum kebiasaan menonton sinetron ini semakin sering,orang tua tomy sudah memperingatkan dan melarang tomy menonton sineton,namun tomy beralasan di jam malam seperti itu tidak ada acara yang menarik untuknya selain sinetron.  Efek dari kebiasaan melihat sinetron ini terlihat ketika tomy marah atau sedih,ekspresi yang ditunjukan cenderung berlebihan dan kata – kata yang digunakan untuk mengekspresikan kemarahan cenderung terkesan “drama queen”,ketika marah atau menangis tomy sering berkata seperti “mama jahat”,”tega sama aku”,”aku gak disayang”. Kata – kata yang terlalu berlebihan untuk anak berumur 10 tahun. Kurangnya minat membaca juga membuat tomy semakin merasa TV adalah satu – satunya hiburan dirumah.

author : amadea nur tirtarinda
NIM : 115120300111073

Tidak ada komentar:

Posting Komentar