Tomy adalah seorang anak berumur 10 tahun,kegiatan sehari –
harinya adalah sekolah,lalu pulang pada pukul 2 siang,bermain dengan teman –
temannya sampai magrib dan melihat TV dari magrib sampai tidur,tomy biasanya
tidur pukul 10 malam dan bangun pukul 8 pagi karena sekolahnya masuk jam
setengah10, sebelum brangkat adalah waktu yang dipilih tomy mengerjakan PR. Di
waktu – waktu yang lain dia terkesan malas – malasan dan tidak mau
berkonsentrasi pada pelajaran.
Yang berbeda dari tomy dengan anak – anak sepantarannya
adalah tomy suka sekali melihat sinetron dan FTV. Sinetron kesukaan tomy adalah
Tukang Bubur Naik Haji (TBNH) dan si cemong,maka dari itu dia tidur hingga
larut malam karena melihat sinetron ini sampai selesai. Tomy juga menyukai
kartun anak – anak seperti upin ipin,mister bean,bima sakti dan masha and the
bear tetapi ketika di tanya apa yang paling disukai adalah sinetron dan FTV. Ketika
di tanya apa yang membuatnya suka,dia hanya menjawab karena ceritanya bagus.
Tomy tidak suka membaca,apa lagi membaca buku pelajaran yang
terdapat beberapa cerita di dalamnya. Beberapa kali di coba diberikan komik
anak – anak,buku cerita dan majalah anak dia tidak berminat membaca.
Data umum
|
Jenis : sinetron
Judul : tukang bubur naik haji
|
Jenis : serial
Judul : upin
ipin
|
Penyampaian content
|
sinetron,senin 30
desember 2013
|
Serial 30 menit tanggal 30 desember
2013
|
Content
|
Berisi tentang
kehidupan masyarakat dalam satu kampung. Permasalahan biasanya bersifat
permasalahan sehari – hari seperti iri pada tetangga dan hubungan kurang baik
antar anggota keluarga. Aroma religius islam sangat kental dalam film
ini,ditunjukan dengan aktifitas warga yang sering sholat berjamaah,mengelola
TPA,pengajian ibu- ibu dan kelompok remaja masjid. Biasanya tokoh “badboy”
juga diceramahi atau diajarkan sesuatu yang baik oleh “goodboy” dengan
landasan suratdalam alquran dan hadist.
Pada episode ini
cerita lebih mengarah pada duka yang dirasakan oleh keluarga Haji
Sulam,karena Haji Sulam meninggal di mekah.
|
Upin ipin adalah sebuah fil kartun
buatan malaysia yang bercerita tentang kehidupan 2 orang anak kembar bernama
upin dan ipin,mereka hidup bersama neneknya ‘opa’ dan kakaknya ‘kak ros’. Dalam
kesehariannya upin ipin beraktifitas sebagai anak TK ‘tadika mesra’ dan
berinteraksi dengan teman – temannya seperti jarjit,mail,mei mei,dan
ihsan.pada episode kali ini Bercerita tentang upin ipin dliburkan oleh
sekolah karena keadaan desa sedang ‘jerebu’ / berderbu karena musim kemarau
yang berkepangjangan,mereka berharap liburan akan sangat menyenangkan namun
ternyta karena debu terlalu tebal mereka tidak dapat keluar rumah,justru
mereka harus membantu kak ros bersih – bersih. Dan akhirnya mereka sadar
lebih enak sekolah daripada dirumah.
|
Tujuan / materi yang ingin disampaikan/pelajaran
yang bisa diambil
|
·
Mengikhlaskan segala sesuatu yang
diambil kembali oleh allah SWT
·
Pentingnya peran keluarga untuk
menguatkan satu sama lain
·
Berbuat baiklah kepada sesama
karena saat Haji Sulam meninggal berbagai pihak dari berbagai kalangan datang
karena haji sulam baik
|
·
Materi yang ingin disampaikan
adalah bagi seorang anak sekolah harusnya menjadi rutinitas yang menyenangkan
dan ditunggu.
·
Liburan tidak semua
menyenangkan,saat liburan kita juga harus ikhlas membantu keluarga dirumah
·
Pekerjaan rumaha akan lebih cepat
selesai bila saling tolong menolong
|
Sasaran pembaca/penonton
|
·
Sinetron ini seharusnya ditujukan
kepada remaja dan dewasa karena terdapat beberapa peristiwa yang
memperlihatkan penggunaan kata yang agak kasar dan beberapa sifat buruk yang
seharusnya tidak ditiru anak,seperti suka menggunjing tetangga,iri
keberhasilan orang lain dan berburuk sangka.
|
·
Sinetron ini ditujukan bagi anak –
anak TK dan SD namun bagi oraang dewasa juga dapat menikmati karena ceritanya
lucu dan menghibur. Bagi anak – anak serial ini tak hanya menghibur tapi juga
memberikan pelajaran – pelajaran untuk kehidupan sehari – hari.
|
Pengemasan media (kelebihan & kelemahan)
|
Sepertinya sinetron
ini dibuat untuk pasar semua umur,namun hasil yang ditayangkan masih tidak
sesuai untuk anak – anak. Atau kalaupun anak – anak ikut melihat lebih baik
di dampingi dengan orang tua untuk melurukan berbagai hal yang salah.
|
·
Pengemasan media sudah menarik
dan tepat untuk anak – anak. Namun karena serial ini memiliki subtitle maka
anak yang melihat harus sudah bisa membaca untuk memahami.
|
Teori yang relevan
|
Teori Modelling Albert Bandura
Teori belajar modeling
merupakan teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Dimana modeling adalah
proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain
disekitar kita. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan
proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain
kemudian mencontohnya. Hasil dari modeling atau peniruan tersebut cenderung
menyerupai bahkan sama perilakunya dengan perilaku orang yang ditiru
tersebut. Modeling ini
dapat menjadi bagian yang
sangat penting dan powerfull pada proses pembelajaran.
Ciri – ciri teori Pemodelan
Bandura :
Unsur pembelajaran utama
ialah pemerhatian dan peniruan,
Tingkah laku model boleh
dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-lain,
Pelajar meniru suatu
kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model,
Pelajar memperoleh kemampuan
jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif,
roses pembelajaran meliputi
perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang
sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif.
Jenis – jenis Peniruan
(Modeling):
1.
Peniruan Langsung
Pembelajaran langsung
dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran social Albert Bandura. Ciri khas
pembelajaran ini adalah adanya modeling, yaitu suatu fase dimana seseorang
memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu
ketrampilan itu dilakukan. Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model
melalui proses perhatian. Contoh: Meniru gaya penyanyi yang disukai.
2.
Peniruan Tak Langsung
Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau perhatian secara
tidak langsung. Contoh: Meniru watak yang dibaca dalam buku, memperhatikan
seorang guru mengajarkan rekannya.
3.
Peniruan Gabungan
Peniruan jenis ini adalah
dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu peniruan langsung
dan tidak langsung. Contoh: Pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara
mewarnai daripada buku yang dibacanya.
4.
Peniruan Sesaat / seketika.
Tingkah laku yang ditiru
hanya sesuai untuk situasi tertentu saja. Contoh: Meniru Gaya Pakaian
di TV, tetapi tidak boleh dipakai di sekolah.
.
Peniruan Berkelanjutan
Tingkah laku yang ditiru
boleh ditonjolkan dalam situasi apapun. Contoh: Pelajar meniru gaya bahasa
gurunya.
Dalam kasus tomy ini perilaku modeling
yang ditunjukan dapat dikategorikan sebagai modeling yang bersifat tidak langsung
dan sesaat karena dia meniru watak dan cara beberapa tokoh ketika mengadapi
suatu situasi. Yang paling kentara adalah ketika dia menangis,dia menirukan
gaya tokoh menangis dalam sinetron. Namun hanya saat menangis itu saja
sehingga dikatakan sesaat.
|
Perkembangan moral berdasarkan Kohlberg dibagi
menjadi tiga bagian:
Level 1
(Tahap prekonvensional). Benar dan salah ditentukan dari reward atau punishment.
Stage 1.
Pada
tahap ini anak-anak menilai perilaku mereka baik atau buruk berdasarkan pada
hasil akhir dari perilaku tersebut. Suatu perilaku bernilai baik menurut
mereka jika mendapatkan reward dan perilaku itu buruk jika mendapatkan
punishment.
Teori
ini sangat mudah diajarkan penerapannya melalui serial upin ipin,karena
masalah yang digunakan adalah masalah anak – anak sehari – hari dan anak –
anak langsung dapat menilai hal ini bersifat baik atau buru.
|
Apa yang dilihat tomy beberapa kali saya lihat juga,menurut
saya sinetron TBNH dan FTV memiliki
cerita yang menghibur namun tidak tepat untuk anak berusia 10 tahun. Ketika
saya melihatnya ada beberapa pelajaran tentang hidup dan agama yang di sisipkan
dalam sinetron TBNH namun dalam sinetron ini juga terdapat beberapa tokoh
dengan sikap dan sifat yang seharusnya tidak dilihat anak setiap hari seperti
sifat suka bergunjing atau iri,sedangkan cerita dalam FTV cukup menghibur namun
sedikit membosankan untuk saya,bagi tomy yang paling menarik dalam FTV adalah
ceritany tentang cinta – cinta mudah dimerti olehnya dan sinetron yang langsung
selesai . sedangkan untuk upin ipin sudah sesuai dengan umurnya dan berisi hal - hal yang dapat memberikan contoh bagi anak termasuk tomy. seperti contoh ketika dalam salah satu episode menceritakan tentang upin - ipin yang di khitan dan tidak kesakitan. tomy menjadi tidak takut sunat lagi.
Tomy tidak seharusnya terbiasa melihat sinetron TBNH atau
FTV karena belum sesuai dengan umurnya,kontrol orang tua yang lebih tegas
seharusnya diberikan ketika anak beranjak mulai menyukai tayangan ini. Untuk
sinetrom si cemong memang berlatar cerita tentang kehidupan anak SD namun
terdapat banyak adegan yang tidak sesuai dengan kenyataannya seperti terpental
hingga tembus plafon. Sebelum kebiasaan menonton sinetron ini semakin
sering,orang tua tomy sudah memperingatkan dan melarang tomy menonton
sineton,namun tomy beralasan di jam malam seperti itu tidak ada acara yang
menarik untuknya selain sinetron. Efek
dari kebiasaan melihat sinetron ini terlihat ketika tomy marah atau
sedih,ekspresi yang ditunjukan cenderung berlebihan dan kata – kata yang
digunakan untuk mengekspresikan kemarahan cenderung terkesan “drama
queen”,ketika marah atau menangis tomy sering berkata seperti “mama
jahat”,”tega sama aku”,”aku gak disayang”. Kata – kata yang terlalu berlebihan
untuk anak berumur 10 tahun. Kurangnya minat membaca juga membuat tomy semakin
merasa TV adalah satu – satunya hiburan dirumah.
author : amadea nur tirtarinda
NIM : 115120300111073
author : amadea nur tirtarinda
NIM : 115120300111073
Tidak ada komentar:
Posting Komentar